Perencanaan pembudidayaan buah naga dan penanaman pohon bakau di Desa Sasak(wilayah pesisir Pantai Tanjung Kait) Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang
- Uji pH air dan Salinitas (kadar garam)
Pengaruh pH tanah yaitu pada pertumbuhan tanaman, dimana pengaruh pH menentukan persediaan hara di tanah tersebut. Persediaan atau kelarutan
beberapa hara tanaman berkurang dengan peningkatan pH tanah. Kemasaman
tanah (pH) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
pH < 4,5 (sangat masam)
pH 6,6 - 7,5 (netral)
pH 4,5 - 5,5 (masam)
pH 7,6 - 8,5 (agak alkalis)
pH 5,6 - 6,5 (agak masam)
pH >8,5 (alkalis)
sedangkan uji salinitas yaitu untuk mengetahui kadar garam dalam air yang memepengaruhi pertumbuhan tanaman.
sedangkan uji salinitas yaitu untuk mengetahui kadar garam dalam air yang memepengaruhi pertumbuhan tanaman.
Percobaan pengukuran kadar garam (salinitas) menggunakan
refraktometer. Refraktrometer
merupakan salah satu alat yang fungsinya
sebagai pengukur kadar garam dalam air. Semakin tinggi kadar garam dalam
air bararti semakin kurang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Pengukuran pH dengan pH meter dan kertas lakmus
Penggunaan kertas lakmus dalam mengukur pH
pH dalam keadaan normal
Perbandingan hasil uji dengan Larutan Basa
pengukuran salinitas menggunakan refraktometer
- Dari hasil uji Laboratorium didapat kadar pH 7-9.Artinya pH di area persawahan desa sasak cukup basa. Dan hasil uji salinitas menunjukan kadar garam di persawahan pesisir pantai cukup Tinggi.
Kesimpulan :
Dari Hasil uji Laboratorium didapat kadar garam dan pH di daerah persawahan desa Sasak, memiliki kadar garam dan pH cukup tinggi. Dapat diartikan area persawahan tidak dapat ditanami berbagai macam sayuran dan tidak dapat dijadikan perikanan air tawar.
Solusi :
Untuk meningkatkan atau memaksimalkan fungsi sawah,salah satunya dengan menanam pohon bakau buatan disepanjang sungai dari laut hingga ke irigasi persawahan. Fungsi dari penanaman pohon bakau selain untuk memperoleh irigasi air tawar untuk persawahan sayuran juga bisa untuk perikanan air tawar. Selain itu, untuk memaksimalkan lahan pertanian yang tidak terpakai yaitu dengan menanam buah naga. kenapa harus buah naga? karena hasil panen buah naga mempunyai nilai jual yang tinggi dengan sekali penanaman.
2. Denah perencanaan pembudidayaan Buah Naga
Estimasi Biaya pokok :
Luas lahan yang akan ditanami buah naga = 10000m2
Jumlah Bibit Buah Naga (merah) = 6000 bibit
@ Rp 8000 x 6000 bibit = Rp 48.000.000
pupuk untuk 6000 bibit membutuhkan pupuk = 12000 kg
@ Rp 400 x 12000 = Rp. 4.800.000
Total = Rp. 52.800.000
3. Denah perencanaan penanaman pohon Bakau
Estimasi Biaya pokok :
Panjang lahan yang akan ditanami pohon bakau = 1-2 Km
banyaknya bibit pohon bakau (Propagul Rhizophora spp) = Rp 300/buah
@Rp 300 x 670 bibit = Rp 201.000
Total = Rp 201.000
4. Lokasi Perencanaan Invensi
4.1 Lokasi penanaman buah naga dan penanaman pohon bakau
Hasil yang diharapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar